Friday 27 July 2012

Kandungan Protein Tempe Lebih Tinggi dari Daging Sapi




Kandungan Protein Tempe Lebih Tinggi dari Daging Sapi
Tempe memang lebih murah harganya dari daging sapi. Sumber protein andalan sebagian besar masyarakat ini tak bisa dianggap sepele. Kandungan protein dan zat nutrisi lain pada tempe bisa memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi harian.

Aroma dan tekstur tempe sangat unik. Tak heran jika tempe juga digemari di dunia, bahkan menjadi bintang nutrisi saat ini. Tempe berasal dari biji kedelai yang difermentasi menggunakan ragi tempe atau kapang Rhizopus. Hasilnya biji kedelai merekat padat, secara umum berwarna putih dan rasanya sedikit masam. Dibungkus dengan daun pisang atau plastik transparan.

Tempe bongkrek, tempe gembus, tempe koro dan tempe kedelai merupakan jenis tempe yang banyak dikenal masyarakat Indonesia. Dikonsumsi di wilayah perdesaan hingga kota.

Tempe merupakan sumber protein nabati. Mengandung serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Kandungan antibiotika dan antioksidan di dalamnya dapat menyembuhkan infeksi serta mencegah penyakit degeneratif. Dalam 100 gram tempe mengandung 201 kkal energi, 20,8 g protein, 8,8 g lemak, 13,5 g karbohidrat dan 1,4 g serat.

Sedangkan daging merupakan sumber protein hewani. Bila dimasak dengan racikan bumbu, bisa meresap hingga ke dalam serat daging. Nutrisi penting didalamnya adalah protein, vitamin, mineral dan lemak.

Berdasarkan Tabel Nutrisi Bahan Pangan Indonesia per 100 g daging sapi mengandung kalori sebanyak 273 kkal, 17,5 g protein, dan 22 g lemak. Jumlah nutrisinya memang lebih sedikit dari tempe, meskipun nilai kalori lebih tinggi.

Tempe bisa dibeli dengan harga Rp. 1.000,00 per potong. Jauh lebih murah dari daging sapi yang perkilogram kini mencapai harga Rp.90.000,00. Masing-masing punya kelebihan. Namun, dengan harga terjangkau dan kandungan nutrisi hebat, tempe masih sangat diperlukan oleh masyarakat sebagai sumber protein nabati yang sehat dan murah.

Thursday 12 July 2012

Menyembuhkan Diare


Makanan murah meriah bergizi tinggi ini ternyata bisa mengatasi diare. Sebagaimana dilansir oleh Radio Nederland Wereldomroep (14-10-2010) produk dari kacang kedelai ini mengandung bahan-bahan tertentu yang bisa mencegah bakteri penjangkit penyakit menempel di dinding usus. Demikian hasil penelitian mikrobiolog pangan dari Universitas Wageningen, Belanda Petra Roubos.

Menurut Roubos, Tempe adalah 'semacam kue kacang kedelai yang berjamur dan beragi'. Sejumlah kalangan sudah lama menyatakan tempe dapat mengobati diare. Roubos ingin membuktikan apakah hal itu benar. Ia memasukkan sepotong tempe pada sel-sel usus yang sudah dibiakkan. Ternyata tempe mampu mempersulit bakter penjangkit penyakit menempel di sel-sel tersebut. Menempelnya bakteri adalah stadium awal infeksi yang menyebabkan diare.

Dengan pemberian tempe, pertumbuhan berat badan penderita gizi buruk akan meningkat dan diare menjadi sembuh dalam waktu singkat. Pengolahan kedelai menjadi tempe akan menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa, yaitu suatu senyawa penyebab timbulnya gejala flatulensi (kembung perut).

Tuesday 3 July 2012

Tempe Kaya Serat Tinggi

Selain kaya isoflavon, sajian tempe mengandung serat yang sangat tinggi. Serat ini sangat berguna untuk proses pencernaan serta mampu mencegah penyakit kronis.

Tempe Mudah Dicerna
Tempe adalah pilihan makan yang baik untuk orang yang punya kesulitan mencerna makanan berprotein tinggi yang berasal dari tumbuhan seperti kacang-kacangan. Proses fermentasi tempe membuat kacang kedelai dalam tempe menjadi lebih lembut karena enzim yang diproduksi ragi sebelumnya sudah mencerna nutrisi yang ada di biji kedelai.

Tempe Bagus Untuk Pola Makan Rendah Garam
Tempe mempunyai kadar garam yang rendah sehingga aman dikonsumsi untuk orang-orang yang disarankan mengurangi konsumsi garam seperti orang yang menderita hipertensi atau darah tinggi.


Tempe Mengandung Antibiotika Alami
Jamur Rhizopus memproduksi zat antibiotika alami untuk melawan sejumlah organisme merugikan. Zat antibiotika alami dalam tempe ini bisa jadi obat untuk disentri bila dikonsumsi setiap hari.